Belajar Jujur dan Berani Jujur
"Kejujuran merupakan cerminan diri"
Jujur, satu kata yang penuh makna, yang berarti mengatakan kebenaran dan menyatakan sesuatu yang memang sesungguhnya terjadi. Banyak orang yang menyukai kejujuran serta membenci kebohongan. Namun pada realitanya, banyak orang yang tidak mampu untuk melakukannya karena kejujuran sulit dilakukan. Orang akan berkata jujur jika dia berada dalam posisi yang benar dan dia melakukan sesuatu yang baik. Sebaliknya, banyak orang yang berbohong jika mereka dalam keadaan sempit, terhimpit dan terdesak.
Musuh dari kejujuran adalah kebohongan yang berada dibalik topeng setiap manusia. Memang tidak ada manusia yang sempurna, banyak kalimat yang keluar dari lisan yang disertai kejujuran atau kebohongan. Orang akan berbohong dalam berbagai hal :
1.
Berbohong
dalam keadaan terdesak
Ketika dalam kondisi terhimpit, seseorang akan berbohong untuk mencari selamat. Kebohongan ini tidak selalu negatif, melainkan kebohongan ini bisa Tolkien dalam keadaan yang positif. Namun, kebohongan dalam keadaan terdesak akan menimbulkan sikap tanggung jawab yang salah, orang yang sering melakukan kebohongan ini cenderung tidak malu dan ragu melakukannya demi menyelamatkan diri.
Ketika dalam kondisi terhimpit, seseorang akan berbohong untuk mencari selamat. Kebohongan ini tidak selalu negatif, melainkan kebohongan ini bisa Tolkien dalam keadaan yang positif. Namun, kebohongan dalam keadaan terdesak akan menimbulkan sikap tanggung jawab yang salah, orang yang sering melakukan kebohongan ini cenderung tidak malu dan ragu melakukannya demi menyelamatkan diri.
2.
Berbohong
untuk menutupi gengsi
Banyak orang yang tidak percaya diri akan apa yang telah dimilikinya, kebohongan ini didorong oleh rasa minder, iri, dengki, dan keinginan untuk dipuji. Mereka tidak segan - segan mengurangi dan melebih - lebihkan kata yang mereka ucapkan, atau bahkan berbohong total. Tentunya, hal tersebut sangat tidak terpuji karena akan mendatangkan kebohongan - kebohongan yang lain serta akan mengurangi rasa syukur kita terhadap tuhan
Banyak orang yang tidak percaya diri akan apa yang telah dimilikinya, kebohongan ini didorong oleh rasa minder, iri, dengki, dan keinginan untuk dipuji. Mereka tidak segan - segan mengurangi dan melebih - lebihkan kata yang mereka ucapkan, atau bahkan berbohong total. Tentunya, hal tersebut sangat tidak terpuji karena akan mendatangkan kebohongan - kebohongan yang lain serta akan mengurangi rasa syukur kita terhadap tuhan
3. Berbohong dalam gurauan
Dalam bergurau, tentunya kebohongan menjadi trik yang ramai dilakukan. Beberapa kebohongan diucapkan untuk menghasilkan gelak tawa pendengarnya. Meskipun bertujuan membuat orang senang, namun janganlah berbohong walaupun bergurau, karena bila tidak hati - hati akan menimbulkan orang tersinggung dan hal yang tidak diinginkan.
Dalam bergurau, tentunya kebohongan menjadi trik yang ramai dilakukan. Beberapa kebohongan diucapkan untuk menghasilkan gelak tawa pendengarnya. Meskipun bertujuan membuat orang senang, namun janganlah berbohong walaupun bergurau, karena bila tidak hati - hati akan menimbulkan orang tersinggung dan hal yang tidak diinginkan.
4.
Berbohong dalam bentuk tindakan
Terjadi ketika kita melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan atau lebih sering disebut dengan kecurangan. Tindakan kecurangan sama saja dengan membohongi orang lain, karena orang lain menilai dan percaya kepada seseorang setelah melihat apa yang telah dilakukan. Tentu saja, hal ini sangat merugikan dan menyakiti orang yang sudah terlanjur percaya kepada kita.
Terjadi ketika kita melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan atau lebih sering disebut dengan kecurangan. Tindakan kecurangan sama saja dengan membohongi orang lain, karena orang lain menilai dan percaya kepada seseorang setelah melihat apa yang telah dilakukan. Tentu saja, hal ini sangat merugikan dan menyakiti orang yang sudah terlanjur percaya kepada kita.
Berbohong memang memberikan kebahagiaan diawal, namun akan menimbulkan kegelisahan dan kerugian diakhir. Sedangkan kejujuran memang menyakitkan dan sulit dilakukan, tapi akan menghasilkan kebahagiaan dan ketenangan hati.
Jujur itu mahal, langka, dan hanya segelintir orang yang benar - benar bisa melakukannya. Untuk belajar jujur tidak perlu biaya mahal, waktu yang luang, otak yang pintar, sekolah tinggi dan tenaga yang ekstra. Cukup dengan niat, kemauan keras,ketidak takutan akan resiko dan kepercayaan bahwa jujur akan membawa kearah kemujuran. Belajar jujur dilakukan di kehidupan sehari - hari, dimulai dari hal kecil dan sepele. Yakinkan diri dengan "Aku jujur, jika aku bohong itu bukan aku", dan laksanakan kejujuran yang telah kamu jadikan sebagai bagian dari dirimu.
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan cara menerapkan prinsip dan menata niat bahwa "Aku akan jujur dan kulakukan untuk seterusnya", kalimat tersebut akan menjadi pijakan kita untuk melangkah menuju kejujuran. Ketika kita sedang terhimpit dan hati tergoda untuk berbohong ingatlah kalimat "Tuhan maha tahu, dan bohong itu dosa", kemudian urungkan niat untuk berbohong dan munculkan keberanian untuk mengakui. Bila orang disekitarmu mempengaruhimu dan banyak orang yang melakukannya, jangan terkecoh!!!. Ingatlah dengan keyakinanmu bahwa "Aku jujur, jika aku bohong itu bukan aku".
Lakukanlah kejujuran demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. Bila belum jujur, belajarlah jujur dan bila sudah jujur lakukan dengan konsisten sebagai bagian dari hidupmu. Banyak orang pintar, kaya, cantik, tampan, dan kelebihan lainnya, tapi sedikit orang yang jujur. Persahabatan, cinta, keluarga, kekayaan, kerajaan dan negara akan runtuh bila ketidak jujuran marasuk. Belajarlah jujur dan jadilah berani...
Comments
Post a Comment