Madura Sejahtera

   


 Madura merupakan satu – satunya daerah bagian Jawa Timur yang membentuk pulau tersendiri. Sehingga dengan wilayah yang terpisah, Madura memiliki khas tersendiri dibandingkan dengan daerah – daerah di Jawa Timur, seperti budaya masyarakatnya yang kental, memiliki bahasa daerah sendiri, dan sebagainya. Dari perbedaan itulah masyarakat Madura seharusnya dapat mengambil kesempatan untuk memperbaiki bidang kehidupan, salah satunya bidang ekonomi. Dibandingkan dengan masyarakat di daerah Jawa Timur, kondisi ekonomi Madura cenderung lambat. Hal itu dapat dilihat dari sector pembangunan yang belum banyak dibangun, potensi alam yang belum digali dan sector pariwisata yang belum banyak dikenal.
    Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur, empat kabupaten di pulau Madura masuk di enam besar daftar kabupaten/kota termiskin. Diposisi pertama disandang Kabupaten Sampang sebanyak 227.800 penduduk miskin. Kemudian disusul Bangkalan yang terdapat 205.710 rakyat miskin. Lalu, Sumenep dengan 216.140 oranf dan Pamekasan diposisi keempat dengan jumlah penduduk miskin 216.140orang.
    Dari data BPS, mengenai kondisi ekonomi beberapa kabupaten di pulau Madura yang terpuruk. Tentunya hal ini sangat miris, mengingat pulau Madura dengan segala perbedaan yang khas dari daerah Jawa Timur yang lain. Untuk itu perlu adanya cara untuk meningkatkan ekonomi Madura.
    Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, diperlukan distribusi pangan dan sarana prasarana dari luar daerah, seperti kebutuhan gula dari Mojokerto, kebutuhan semen dari Gresik dan lain sebagainya. Untuk memperlancar jalur distribusi, diperlukan penghubung antara Jawa dan Madura. Saat ini, sudah terrealisasikan jalur darat yang diwujudkan dengan pembangunan jembatan Suramadu dan jalur laut dihubungkan dengan kapal di pelabuhan. Oleh karena itu, kemudahan distribusi tersebut harus dimaksimalkan.
    Sedangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Madura, distribusi potensi hasil alam Madura juga dimaksimalkan. Seperti, Madura yang dikenal pulau garam harus bias meningkatkan dan memasok produksi garam untuk didistribusikan diluar daerah.
    Terdapat potensi alam Madura yang terpendam, yang mana orang – orang tidak banyak yang tahu termasuk masyarakat Madura sendiri. Bahwa Madura menyimpan kekayaan alam berupa gas alam, endapan fosfat sampai emas hitam.
    Di Madura terdapat gas alam (Liquid Natural Gas, LNG). Hal ini dapat dibuktikan bahwa PON 1992, api PON diambil dari api tak kunjung padam yang berada di Pamekasan. Namun tahun ini saja, LNG telah dibor dan disalurkan ke wilayah industry di Jawa Timur, seperti Gresik, Sidoarjo, Surabaya dan sebagainya.
    Endapan fosfat banyak juga banyak menyebar di daerah Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Fosfat yang mengandung fosfor bagi tanaman berguna sebagai pupuk pertanian dan secara luas sebagai bahan peledak, korek api, pertisida, dan detergen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi.
    Di perairan Madura yang luasnya 50.000 kilometer persegi atau sekitar 45,45% dari luasnya propinsi Jawat Timur, menyimpan harta terpendam berupa emas hitam yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
    Pemberdayaan masyarakat dalam mengolah potensi alam diperlukan untuk menyediakan barang distribusi yang beragam. Dengan ini masyarakat diajari cara membuat suatu produk baru dan berbeda seperti produk makanan minuman, kerajinan tangan, bahan bangunan, dan lain sebagainya. Jadi, penting sekali untuk menggali potensi alam Madura yang terpendam serta memaksimalkan distribusi antar daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura.
    Selain potensi alam, terdapat banyak sekali pariwisata. Namun, tidak banyak yang tahu serta banyak tempat yang dihiraukan. Pariwisata Madura yang bisa dikunjungi dan menjadi jujukan wisatawan seperti masjid Agung Sumenep, vihara Ava lokitesvara Pamekasan, kota tua Kalianget Sumenep, museum Keratin Sumenep, monument Sampang, Sentra Batik Bangkalan, Mercusuar Sembilangan Bangkalan, api tak kunjung padam Pamekasan, pantai Slopeng, pantai Siring Kemuning, pantai Sembilangan, pantai Lombang, pantai Rongkang, pantai Napa, pantai Jumiang dan masih banyak lagi.
    Namun, tempat – tempat tersebutkurang diperhatikan dan tidak banyak media meliput dan menyorotinya. Untuk meningkatkan pengenalan pariwisata perlu disebarluaskan kepada masyarakat salah satunya dengan media social yang sekarang sudah menjadi gaya hidup masyarakat yang modern. Dengan begitu, diharapkan banyak orang dan turis tertarik untuk datang ke Madura.
    Pariwisata yang banyak dilirik akan memberikan keuntungan kepada masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dengan menjual cenderamata, membuka jasa guide, menjual makanan dan minuman khas Madura serta kesempatan bisnis lainnya yang dapat dilakukan.
    Sosialisasi mengenai Madura juga perlu dilakukan. Banyak orang yang ragu atau bahkan enggan untuk menginjjakkan kakinya di Madura karena masyarakatnya kerap dianggap kasar, temperamental dan mudah marah. Padahal tidak semua masyarakat Madura seperti itu. Perkenalkan kepada banyak orang bahwa Madra memiliki bahasa sendiri dengan logat yang berbeda, budaya yang unik dan masyarakatny yang menjunjung harga diri.
    Berdasarkan ulasan diatas terdapat point penting yaitu peningkatan distribusi potensi alam dan pariwisata, yang jka disimpulkan inilah strategi meningkatkan ekonomi Madura:
  • Menggali lebih jauh potensi alam Madura
  • Memberdayakan masyarakat dalam mengolah potensi alam
  • Memaksimalkan jalur distribusi
  • Merawat pariwisata yang ada
  • Menyebarluaskan potensi pariwisata kepada banyak orang
  • Sosialisasi mengenai Madura merupakan tempat yang toleran
Strategi tersebut tidak akan berhasil dan terealisasikan tanpa kerjasama penyatuan lapisan masyrakat dan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi untuk kesejahteraan masyrakat Madura.

NB.Essay for OSPEK Pelangi FEB 2017



Copyright@Via Nur Aini
   

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

TEKS MC PONDASI KARYA 2018

Pengertian, Fungsi dan Sejarah Manajemen [AAM]