Pengertian, Fungsi dan Sejarah Manajemen [AAM]
KONSEP DASAR MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Kata “manajemen “ tampaknya sudah begitu sering kita dengar, Manajemen erat kaitannya dengan organisasi. Menurut Giffin (2002)., organisasi adalah a group of people working togetherin a structured and coordinated fashion to achieve a set of goals. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasitertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.
Pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Mary Parker Follet (1997), bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (management is the art of getting things done through people).
Apa yang harus diselesaikan ?
Segala sesuatu yang perlu dilakukan dalam rangka pencapain tujuan tertentu. Setiap organisasi memiliki ujuan masing-masing yang ingin dicapai, misalnya organisasi bisnis, maka tujuan diantara organisasi bisnis yaitu mencari profit. Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sebuah organisasi bisnis si antaranya adalah kegiatan produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, hingga pengelolaan keuangan yang mungkin dimiliki oleh organisasi tersebut. Semua kegiatan-kegiatan harus diselesaikan karena pada praktiknya akan menunjangpencapaian tujuan dari organiasi bisnis, yaitu pencapaian profit.
lalu mengapa proses penyelesaiannya harus bersama dan melalui orang lain ?
karena pada praktiknya, sekumpulan orang-orang pekerja dalam menyelesaikan sesuatu bukanlah hal yang mudah, apalagi yang harus diselesaikan banya, maka proses penyelesaiannya harus dilakukan bersama melalui orang lain.
Lalu bagaimana penyelesaiannya ?gi organisasi bisnis
Proses penyelesaian akan sesuatu memelukan tahapan-tahapan. jangankan organisasi, untuk menyelesaikan makan kita memerlukan tahapan-tahapan dari mulai menuangkan makanan, memakannya, mengunyahnya menelanyya dan seterusnya sampai makanan tersebut habis dan perut kita terasa kenyang. Bagi sebuah organisasi bisnis, tahapan-tahapan tersebut bisa berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian. Nickhles, McHugh and McHugh (1997) mengemukakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seniatau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian, terdapat tiga faktor yang terlibat :
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Semua organisasi menggunakan empat jenis sumber daya dari lingkungan mereka:
1) Sumberdaya manusia termasuk bakat manajerial dan tenaga kerja.
2) Sumberdaya finansial adalah modal yang digunakan oleh organisasi untuk mendanai baik operasi yang berjalan maupun operasi jangka panjang.
3) Sumberdaya fisik meliputi bahan – bahan mentah, fasilitas kantor, produksi dan peralatan.
4) Sumberdaya informasi adalah data – data yang digunakan untuk membuat keputusan yang efektif.
Contoh sumber daya yang Digunakan Organisasi
· Pertamina :
ü Sumberdaya Manusia: Pekerja pengeboran dan Eksekutif Perusahaan
ü Sumberdaya Finansial: Laba Investasi da Investasi pemegang saham
ü Sumberdaya Fisik: Penyuling dan Bangunan Kantor
ü Sumberdaya Informasi: Peramalan penjualan dan Kesepakatan OPEC
· Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta:
ü Sumberdaya Manusia: Fakultas dan staf administrasi
ü Sumberdaya Finansial: Kontribusi Alumni dan Bantuan Pemerintah
ü Sumberdaya Fisik: Komputer dan Fasilitas Kampus
ü Sumberdaya Informasi: Laporan penelitian dan Publikasi pemerintah
· Walikota Yogyakarta:
ü Sumberdaya Manusia: Polisi dan Karyawan pemerintah
ü Sumberdaya Finansial: Pendapatan pajak dan Bantuan pemerintah
ü Sumberdaya Fisik: Peralatan sanitasi dan Bangunan Kantor
ü Sumberdaya Informasi: Ramalan Ekonomi dan Statistika kejahatan
· Matahari Departement Store:
ü Sumberdaya Manusia: Pramuniaga toko dan pemegang pembukuan
ü Sumberdaya Finansial: Laba dan Investasi pemilik
ü Sumberdaya Fisik: Bangunan dan Rak – rak Etalase
ü Sumberdaya Informasi: Daftar harga dan pemasok serta Iklan surat kabar mengenai pesaing.
2. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimpletasian, hingga pengendalian dan pengawasan
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
Proses Manajemen
Kita telah mencatat bahwa sebelumnya bahwa manajemen melibatkan empat fungsi dasar yaitu perencanaandan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Walau terdapat logika dasar untuk mendeskripsikan keempat aktivitas tersebut secara berurutan (seperti yang ditunjukkan oleh garis panah tebal), kebanyakan manajer terlibar dari satu aktivitas paa waktu yang bersamaan dan seringkali berganti aktivitas secara tidak terduga (ditunjukkan oleh garis tipis).
Fungsi manajemen biasanya tidak terjadi dalam suatu cara yang rapi, langkah demi langkah. Manajer tidak membuat rencana pada hari Senin, membuat keputusan hari Selasa, mengorganisasi pada hari Rabu, memimpin pada hari Kamis, dan mengendalikan pada hari Jum’at. Setiap saat, manajer akan terlibat dalam beberapa pekerjaan majerialmempunyai perbedaan sekaligus persamaan. Persamaan yang kerap kali muncul adalahtahap-tahap dalam proses manajemen. Perbedaan pentingnya meliputi penekanan, pengurutan dan implikasi dari setiap tahap. Secara teoritis, garis panah tebal pada gambar 1.2 menunjukkan bagaimana fungsi manajemen dilaksanakan. Sedangkan garis panah tipis menunjukkan kenyataan yang sebenarnya dari manajemen.
1. Keputusan Menentukan Arah Tindakan
Dalam bentuk paling sederhana, perencanaan (planning) berarti menetapkan tujuan organisasi dan menentukan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Pengambilan keputusan(decision making), yang merupakan sbagian dari proses perencanaan, adalah pemilihan tindakan dari serangkaian alternatif. Perencanaan dan pengambilan keputusan membantu mempertahankan efektivitas majrial karena menjadi petunjuk untuk aktifitas dimasa depan. Artinya, tujuan dan rencana organisasi dengan jelas membantu manajer mengetahui bagaimana mengalokasikan waktu dan sumberdaya mereka. Carly Fiorina sebagai CEO hewlett-Packard pada tahun 1999 dan diberi mandat untuk mengembalikan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan tersebut kejalur semula. Tindakan pertamanya termasuk mengembangkan serangkaian tujuan perusahaan baru, yang memfokuskan ulang perusahaan pada proses intinya, dan membuat strategis bisnis baru untuk menggairahkan perusahaan dan mengintegrasikan twknologi internet kedalam seluruh operasi.
2. Pengorganisasian : Mengkoordinasikan Aktivitas dan Sumberdaya
Setelah manajer menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana yang dapat dijalankan, fungsi manajemen berikutnya adalah mengorganisasikan orang-orang dan sumberdaya lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana. Secara khusus pengorganisasian mencakup bagaimana cara mengelompokkan berbagai aktivitas dan sumberdaya. Salah satu penghalang utama yanga dihadapi oleh Carly Fiorena di Hawlett-Pakcard adalah hirarki yang kaku birikratis yang menyebabkan adanya pemikiran yang picik dan keterbatasan inivasi. Dia menghapus struktur ini dan menciptakan organisasi yang organik, dan lebih responsif dan lebih melihat kedepan.
3. Kepemimpinan : Memotivasi dan Mengelola Orang
Fungsi dasar manajerial yang ketiga adalah kepemimpinan. Beberapa orang menganggap kepemimpinan sebagai aktivitas yang paling menantang dari semua aktivitas manajerial. Kepemimpinan (leading) adalah serangkaian proses yang dilakukan agar anggota dari suatu organisasi bekerja bersama demi kepentingan organisasi tersebut. Carly Fiorena Hawlett-Pakcard tidak hanya dengan reputasi sebagai seorang manajer yang dapat dipercaya dan jujur., tapi juga seseorang yang dapat mengambil keputusan berat dan pilihan yang sulit. Kepribadianya membaur dengan baik dengan para menejer pucak lainnya di perusahaan dan mereka segera bekerjasama dengan tim yang kohesif dan efektif.
4. Pengendalian : Memonitor dan Mengevaluasi Aktivitas
tahapan terakhir dari proses manajemen adalah pengendalian (controlling), atau pemantauan kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan. Ketika organisasi bergerak menuju tujuan, manajer harus memonitor kemajuan untuk memastikan bahwa organisasi tersebut berkinerja sedemikian rupa sehingga akan mencapai tujuan pada waktu yang telah ditentukan. Analogi yang sesuai dengan hal ini adalah sebuah misi luar angkasa ke planet Mars. NASSA memonitor pesawat secara kontinyudan membuat semua tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjaga agar berada pada arah yang benar. Pengendalian membantu memastikan efektivitas dan efesien yang diperlukan demi keberhasilkan manajemen. Sementara Carly Fiorinaberhasil membuat suatu permulaan yang baik di Hawlett-Pakcard, perusahaan tersebut harus melewati jalan yang panjang untuk memperoleh kepemimpinan teknologinya kembali. Oleh karena itu dia menetapkan batasan untuk memeriksa kemajuan perusahaan selama beberapa tahun kedepan ketika perusahaan berevolusi menuju modal persaingan strategis yang diinginkan.
Jenis-Jenis manajer
Terdapat jenis manajer. Satu hal yang dapat digunakan untuk membedakan manajer adalah jenis organisasi yang berbeda seperti yang telah disebutkan dalam contoh sebelumnya. Perbedaan lain muncul dalam sebuah organisasi. Gambar menjelaskan bagaimana manajer dalam sebuah organisasi dalam membedakan menurut tingkat dan bidang.
Manajer dapat dibedakan menurut tingkatan mereka dalam organisasi. Walaupun organisasibesar biasanya memiliki beberapa tingkat manajemen, pandangan yang paling umum menyebutkan tiga tingkat yang mendasar :
Ø Manajer puncak
Ø Manajer menengah
Ø Manajer lini pertama
1. Mengelola Berbagai Tingkat dalam Organisasi
Manajer dapat dibedakan menurut tingkatan mereka dalam organisasi. Walaupun organisasi besar biasanya memiliki beberapa tingkat manajemen (level of management) pandangan yang paling umum menyebutkan tiga tingkat yang mendasar : manajer puncak, manajer menengah (atau manajer madya), dan manajer lini pertama.
a. Manajer Puncak
Manajer puncak (top manager)merupakan kelompok kecil eksekutif yang mengelolakeseluruhan organisasi. Jabatan yang berada dalam kelompok ini termasuk presiden, wakil presiden dan CEO (Chief Executive Officer). Manajer puncak menciptakan tujuan organisasi, strategi keseluruhan, dan kebijakan operasional. Mereka juga secara resmi mewakili organisasi ke lingkungan luar dengan menemui pejabat pemerintah, eksekutif perusahaan lainnya. Howard Schultz, CEO Starbucks, adalah seorang manajer puncak, demikian pula Deidra Wager, wakil presiden senior bidang operasi Ritel dari perusahaan yang sama. Pekerjaan dari seorang manajer puncak sangat komplek dan bervariasi. Manajer puncak membuat keputusan mengenai berbagai aktivitas seperti akuisisi perusahaan lain, investasi dalam penelitian dan pembangunan, memasuki atau mengabaikan berbagai pasar dan membangun fasilitas pabrikdan kantor yang baru. Mereka sering bekerja sampai larut malam dan menghabiskan banyak waktudalam berbagai rapat atau berbicara melalui telepon. Dalam banyak kasus, manajer puncak dibayar dengan gaji yang cukup tinggi. Bahkan manajer puncak elit dari perusahaan kadang-kadang berpenghasilan jutaan dolar setahun dalam bentuk gaji, bonus, dan saham.
b. Manajer Menengah
Manajer menengah atau manajer madya merupakan kelompok manajer yang paling banyak dalam sebagian besar organisasi. Jabatan manajer menengah umumnya termasuk manajer pabrik, manajer operasional dan kepala divisi. Manajer menengah terutama bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan rencana yang dikembangkan oleh manajer puncakserta mangevaluasi dan mengkoordinasi akivitas-aktivitas dari manajer tingkat yang lebih rendah. Manajer pabrik, misalnya menangani manajemen persediaan, pengendalian kualitas, kegagalan peralatan dan masalah serikat pekerja yang kecil. Mereka juga mengkoordinasikan pekerjaan penyelia (supervisor) dalam pabrik.
Dewasa ini banyak organisasi telah merampingkan rentang manajer menengah untuk mengurangi biaya dan menghilangkan birokrasi yang berlebihan. Akan tetapi, manajer menengah tetap diperlukan untuk menghubungkan tingkat atas dan bawah dari organisasi dan untuk mengimplimentasikan strategi yang dikembangkan di atas. Walau banyak organisasi ternyata dapat bertahan dengan sedikit manajer menengah, manajer menengah yang tersisa memainkan peranan yang lebih penting dalam menentukan seberapa sukses organisasi tersebut.
c. Manajer Lini pertama
Manajer lini pertama mengawasi dan dan mengkoordinasikan aktivitas karyawan. Jabatan yang biasa disandang oleh manajer adalah penyilia, koordinator dan manajer kantor. Possisi manajemen seperti inilah yang sering pertama kali dipegang oleh karyawan yang memasuki manajemen dari tingkat personel operasional. Dibandingkan manajer menengah, manajer lini pertama biasanya menghabiskan sebagian besar waktu dengan mengawasi bawahannya.
2. Mengelola Bidang yang Berbeda dalam Organisasi
Manajer dapat bekerja pada berbagai bidang dalam suatu organisasi. Pada suatu perusahaan tertentu, sebagai contoh, bidang manajemen dapat mencakup pemasaran, keuangan, operasional, sumber daya manusia, administrasi dan bidang lainnya.
a. Manajer pemasaran
Manajer pemasaran bekerja dibidang yang berhubungan dengan fungsi pemasaran, berusaha mendapatkan klien dan konsumen untuk membeli produk dan jasa organisasi.
b. Manajer Keuangan
Manajer keuangan berusaha terutama dengan sumberdaya keuangan suatu organisasi. Mereka bertanggung jawab untuk aktivitas-aktivitas seperti akuntansi, manajer kas, dan investasi.
c. Manajer Operasional
Manajer operasional berurusan dengan penciptaan dengan pengeloaan sistem yang menciptakan produk dan jasa perusahaan. Tanggung jawab utama dari manajemen operasional termasuk pengendalian produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas, tata letak pabrik dan pemilihan lokasi.
d. Manajer Sumberdaya Manusia
Manajer sumberdaya manusia bertanggung jawab untuk menerima dan mengembangkan pegawai.
e. Manajer Administrasi
Manajer administrasi atau manajer umum tidak berkaitan dengan keterampilan manajemen tertentu. Contoh : posisi manajemenadministrasi adalah administrator klinik atau rumah sakit. Manajer administrasi cenderung bersifat lebih umum, lebih akrab dengan semua bidang manajemen daripada dalam satu bidang.
f. Jenis manajer lainnya
Banyak organisasi memiliki posisi manajemen yang terspelisasi sebgai tambahan dari posisi yang tela dijelaskan. Misalnya : manjer hubungan masyarakat, manajer pengembangan dan penelitian.
FUNGSI - FUNGSI MANAJEMEN
1. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Funsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nichkles, McHugh and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi yaitu :
1. Planning (perencanaan) yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecnderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi da taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Diantara kecnderungandunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebaigainya.
2. Organizing (pengorganisasian)
Yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah stuktur organisasi yang tepat dan tangguh , sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian organisasi.
3. Directing (pengimplementasian)
Yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam orgnisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
4. Controling (pengawasan dan pengendalian)
Yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Beberapa literatur mengemukakan pengertian yang berbeda, namunmeniliki esensi yang sama. Misalnya saja, Griffin mengemukakan bahwa fungsi manajemen adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controling). Griffin berbeda dalm hal leading, dimana Griffin bermaksud untuk mengemukakan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh kuat agar kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan baik. Pendapat Griffin ini sejalan dengan James AF Stoner yang menempatkan fungsi leading sebagai ganti directing.
2. Kegiatan-kegiatan dalam Fungsi Manajemen
Kegiatan apa saja yang termasuk didalam fungsi-fungsi manajemen tersebut ? jika kita menggunakan fungsi-fungsi manajemen menurut Nicles, McHugh and McHugh, maka beberapa kegiatan yang terkait dengan setiap manajemen adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Ø Menetapkan tujuan dan targrt bisnis
Ø Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
Ø Memnentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Ø Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
Ø Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
Ø Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
3. Funsi Pengimplementasian (Directing)
Ø Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan peberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
Ø Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
Ø Menjelaskan kebijakan yang diterapkan
4. Fungsi Pengawasan (Controling)
Ø Mnegevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
Ø Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
Ø Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
SEJARAH ILMU MANAJEMEN
Sejarah Ilmu Manajemen
Apakah Manajemen merupakan Ilmu Baru?
Sesungguhnya bukti adanya manajemen telah lama ada jauh sebelumnya, misalnya Indonesia merdeka. Salah satu bukti betapa manajemen telah ada adalah dengan adanya bukti Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dahulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahpan - tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat di seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, kita juga dapat melihat adanya benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilomeer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang - orang Cina terdahulu telah melakukan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut) sehingga bangunan benteng yang kokoh tersebut dapat tetap bertahan hongga hari ini. Di Makkah, terdapat pula bangunan Kakbah yang sepanjanng tahunnya menjadi kunjungan rutin bagi umat Muslim di seluruh dunia yang menunaikan ibadah haji ataupun umroh. Bangunan kakbah ini pertama kali didirikan pada zaman Nabi Ibrahim, artinya entah berapa ratus atau ribu tahun sebelum Masehi. Sekalipun pernah mengalami perubuhan, namun banguann kakbah ini tetap bertahan dari zaman Nabi Muhammad hingga kini. Kekuatan bangunan kakbah ini sebagaimana bangunan - bangunan yang lain telah menunjukkan bahwa pada zaman dahulu manajemen telah diketahui dan dijalankan oleh umat manusia, walaupun tidak dalam pengertian seperti sekarang. Banyak lago contoh yang dapat kita lihat sebagi bukti bagaimana orang - orang dahuku telah menerapkan manajemen dalam kehidupannya. Alexander The Great telah menerapkan konsep staf organisasi. dalam melakukan kampanye militernya. Menara Pissa di Italia, Candi Borobudur di Indonesia hingga berbagai bukti sejarah lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Owen dan Babbage : Dua Pionir dalam ilmu Manajemen
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih di akhir abad 18 atau awal abad 19 Masehi. Di anatar tokoh yang mula - mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771 - 1858) dan Charles Babbage (1792 - 1871).
Owen, seorang pembaru dan industrialis dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia didalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage, seorang ahli matematika dari Inggris adalah prang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya pengguanaan matematikadalam efisiensi pengguanaanfasilitas dan material produksi. Setelah Owen dan Babbage, tokoh - tokoh manajemen lain bermunculan seiring dengan perubahan besar - besaran dari kegiatan revolusi industri dan perkembangan kegiatan ekonomi dari satu negara ke negara lainnya.
Tiga Kelompok Pemikiran dalam Ilmu Manajemen
Apa yang telah dikenalkan Owen dan Babbage pada akhir abad 19 memberikan kontribusi yang berharga bagi para praktisi manajemen. Hingga memunculkan tiga kelompok pemikiran dalam ilmu manajemen.
1. Kelompok pertama: Perspektif Manajemen Klasik
Perspektif manajemen klasik yang terdiri dari kelompok manajemen ilmiah dan administrasi telah memberikan kontribusi berharga bagi dunia manajemen, dan memberikan dasar – dasar bagi pengembangan teori manajemen selanjutnya.
Di antara kontribusi yang berharga adalah mengenai spesialisasi pekerjaan, studi mengenai masa dan beban kerja, dan metode ilmiah mengenai kegiatan manajemen yang secara ringkas terpresentasikan melalui apa yang kita kenal sebagai fungsi – fungsi manajemen. Prosedur dan birokrasi juga termasuk kontribusi berharga dari kelompok manajemen klasik ini.
Akan tetapi, harus diakui salah satu kelemhan perspektif dari kelompok ini adalah bahwa mereka kurang memerhatikan aspek kemanusiaan sebagai salah satu aspek penting dalam organisasi. Aspek manusia yang tidak hanya dilihat dari faktor pemberian upah atau insentif, akan tetapi dari karakteristik kemanusiaan secara lebih menyeluruh, di mana manusia memiliki kebutuhan, motif, tujuan, dan perilaku yang berbeda – beda antara satu dengan lainnya.
2. Kelompok kedua : Perpektif Manajemen Perilaku
Perspektif manajemen perilaku justru menekankan pada pentingnya manajemen memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik.
Perspektif manajemen perilaku banyak dipengaruhi oleh konsep – konsep psikologi yang diaplikasikan dalam sebuah industri. Tidak heran, di antara kontributornya adalah seorang psikolog Jerman yang bernama Hugo Munstberg (1863 – 1961). Munstberg juga dikenal sebagai The Father of Industrial Psycology atau Bapak dari ilmu Psikologi Industri, karena termasuk yang pertama kali memperkenalkan aplikasi dari konsep – konsep psikologi dalam kegiatan industry. Munstberg menyatakan bahwa para psikolog bisa memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam sebuah dalam kegiatan bisnis atau industry dalam hal seleksi para pekerja dan upaya – upaya yang dapat memotivasi pekerja. Upaya untuk mengidentifikasi perilaku dan kebiasaan pekerja pada saat pekerja tersebut pertama kali akan diseleksi untuk bekerja merupakan kegiatan penting dalam perspektif ini. Hal ini terkait dengan prediksi akan perilaku bekerjanya nanti. Demikian.
3. Kelompok ketiga : Perspektif Manajemen Kuantitatif
Kelompok ketiga dalam melakukan pendekatan studi manajemen adalah perspektif manajemen kuantitatif, yaitu perspektif yang mulai tumbuh dan berkembang setelah perang dunia kedua. Dalam peperangan yang terkait dengan Amerika Serikat dan Inggris, para petingi militer mereka memerlukan para pekerja pemerintah dan ilmuwan untuk memberikan masukanbagaimana agar penggunaan sumberdaya militer dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien. Perspektif kelompok ini melakukan adopsi pendekatan matematika dalam menjalankan prisip – prinsip manajemen terdahulu sebagaimana misalnya telah diperkenalkan oleh Frederich W.Taylor dan diterapkan dalam pengendalian bahan logistic Amerika Serikat.
Setelah Perang Dunia beakhir, pendekatan kuantitatif ini juga dilakukan oleh perusahaan DuPont dan General Electric di antaranya untuk melakukan penentuan jumalh pekerja, penentuan lokasi perusahaan, hingga pengaturan pergudangan dan persediaan. Pada intinya perspektif ini menekankan penggunaan teknik kuantitatif dalam setiap kegiatan manajemen. Di antara konsep – kosep yang dikembangakan oleh ekonomi, model matematika, hingga penggunaan alat computer dalam kegiatan manajemen.
Di antara dua perspektif yang muncul dalam kelompok manajemen kuantitatif ini adalah perspektif manajemen sains dan manajemen operasi.
Perspektif Kontingensi dalam Manajemen
Salah satu perspektif dalam manajemen yang juga cukup popular saat ini adalah perspektif kontingensi. Pendekatan seperti klasik, perilaku dan kuantitatif dalam manajemen dapat dikatakan sebagai perspektif yang universal dalam manajemen karena membrikan semacam “Jalan yang tepat dan umum” (one best and general way) untuk melakukan keiatan manajemen. Pendekatan kontingensi justru kebalikannya. Pendekatan kontingensi memandang bahwa dikarenakan karakteristik organissi berbeda dengan yang lainnya, maka pendekatan manajemen yang harus diberikan juga otomatis akan berbeda. Dari sisi kepemimpinan misalnya, dapat dikataka bahwa pendekatan demokratis cukup baik untuk digunakan dalam sebuah organisasi. Karena pendektaan organisasi memberikan kesempatan kepada semua orang dalam organisasi untuk dapat memberikan pandangannnya dan terlibat aktif dalam memberikan masukan bagi kemajuan organisasi. Namun disisi yang lain, jka suatu saat organisasi mengalami situasi yang genting, apakah pendektaan demokratis masih relevan dan cocok untuk dilakukan. Mungkin ya mungkin tidak. Banyak faktor yang mungkin perlu dilihat jika organisasi mengalami situasi genting seperti itu. Misalnya situasi genting tersebut berupa terbakarnya gedung atau ruang kantor dari organisasi tersebut. Apakah kita masih dapat menerima pendekatan demokratis untuk memadamkan api yang membakar gedung? Tentu saja tidak. Barangkali pendekatan yang paling cocok saat itu justru pendekatan otoriter, dimana seseorang mengambil inisiatif yang berarti untuk menyuruh orang – orang yang melakukan tindakan yang tepat untuk memadamkan api yang membaar kantornya. Sebagai bahan renungan, kadang – kala melakukan otokritik terhadap persoalan – persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita, apakh situasanya dalam keadaan normal, genting, atau bagaimana? Renungan kita tersebut mudah – mudahan memberikan jawaban pendekatan seperti apa yang seharusnya dilakukan untuk menyelesaikannya. Karena jika pendekatan yang diambil tidak tepat, maka bisa jadi sebuah organisasi, perusahaan bahkan sebuah negara akan kehilangan segala – galanya.
Kalau mau belajar lebih asyik, kamu juga bisa nonton video tematik mengenai materi diatas, yuk kunjungi dan lihat videonya
NB. Pengantar Manajemen EP UTM,010417
copyright@Via Nur Aini
Comments
Post a Comment